Selasa, 29 Januari 2013

Freight Forwarder

Freight Forwarder adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang keagenan yang mengurusi pengiriman dan penerimaan barang Export dan Import. Freight Forwarder ini bisa dikatakan sebagai agent Shipping Agent / Carrier.

Apa yang ditawarkan Freight Forwarder kepada kita?. Mereka menawarkan jasa pengiriman / penerimaan cargo baik untuk export maupun import, dengan menggunakan service udara atau laut dengan berbagai variasi harga dan service pelayanan. Artinya, servive pengiriman yang ditawarkan oleh Freight Forwarder itu jauh lebih bervariasi daripada Shipping Agent. Koq bisa?...

Begini, Freight Forwarder itu memiliki banyak kerjasama dengan para Shipping Agent, mereka memiliki kontrak kerja dengan para Shipping Agent. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika Freight Forwarder dapat memberikan variasi penawaran harga dan schedule kapal/pesawat yang berbeda-beda kepada customer-nya.

Freight Forwarder juga menerbitkan Bill Of Lading sendiri. Lalu apakah setiap Freight Forwarder itu memiliki kantor cabang di seluruh penjuru dunia?. Jika Freight Forwarder itu adalah sebuah perusahaan, maka barang tentu mereka akan membuka kantor cabang di setiap kota-kota pelabuhan di penjuru dunia. Hanya saja, sangat jarang perusahaan forwarder yang berskala besar. Paling besar, mereka hanya memiliki perwakilan kantor cabang mereka di beberapa Kota besar di Negara Besar saja. Intinya...Freight Forwarder bidang kerjanya hampir sama dengan Shipping Agent.

Istilah2 Umum

  1. Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. Istilah shipper ini akan selalu di pakai sebagai pengganti kata exporter / pengirim barang./ penjual.
  2. Consignee adalah nama lain dari importer atau penerima barang. Istilah ini akan selalu dipakai sebagai pengganti kata importer / penerima barang / pembeli.
  3. Notify Party adalah pihak ketiga selain Consignee yang mengetahui adanya sebuah pengiriman barang.
  4. Vessel adalah Kapal
  5. Voyage / Voy. Adalah nomor pengapalan
  6. Shipping Marks & Numbers adalah keterangan yg tertera atau tertulis dalam kemasan barang
  7. Descriptions of Goods adalah deskripsi barang
  8. Gross Weight / G.W. adalah berat kotor barang
  9. Net Weight / N.W. adalah berat bersih barang tanpa kemasan
  10. Shipping Schedule adalah Schedule Keberangkatan Kapal / Pesawat
  11. Warehouse adalah Gudang tempat penumpukan barang yang dikirim dengan tidak menggunakan container
  12. UTPK adalah Unit Tempat Penumpukan Peti Kemas
  13. DEPO adalah tempat penumpukan container kosong
  14. Delivery Order / DO adalah Surat yang diterbitkan pihak shipping atau forwarder kepada shipper sebagai tanda bukti pengambilan container kosong dan atau tanda bukti pengiriman barang dari gudang shipper ke UTPK atau Warehouse.
  15. Stuffing / Loading adalah proses pemuatan barang export kedalam container atau truck angkutan (berlaku untuk kegiatan export).
  16. UnStuffing / Unloading adalah proses pembongkaran dari dalam container atau truck angkutan (berlaku untuk kegiatan import)
  17. Feeder Vessel adalah Kapal pengangkut dari pelabuhan muat ke pelabuhan transit. Jenis kapal ini kecil hanya muat untuk mengangkut 3000an kontainer
  18. Mother Vessel adalah Kapal pengangkut / kapal besar yang mengangkut muatan dari pelabuhan transit ke pelabuhan tujuan diseluruh penjuru dunia
  19. Open Stack ( O/S ) adalah waktu dibukanya container / barang boleh di tempatkan di UTPK atau warehouse
  20. Closing Time ( C/T ) adalah waktu ditutupnya pemasukan / penumpukan barang di UTPK atau warehouse.
  21. ETD adalah Estimated Time of Departure yaitu Waktu Perkiraan Keberangkatan Kapal / Pesawat dari pelabuhan muat
  22. ETA adalah Estimated Time of Arrival yaitu Waktu Perkiraan Kedatangan Kapal / Pesawat
  23. LCL adalah Less than Container Loaded yaitu system pengiriman barang tanpa menggunakan container atau dengan kata lain pengiriman barang yang kapasitasnya dibawah standar kapasitas muat container.
  24. FCL adalah Full Container Loaded yaitu Pengiriman Barang dengan Menggunakan Kontainer.
  25. Part Of Shipment adalah Pengiriman Barang menggunakan 1 kontainer dimana didalam container tersebut terdiri dari berapa nama shipper namun dengan tujuan satu Consignee.
  26. Dry Container adalah container kering / standar yang digunakan untuk mengirim barang2 biasa yang tidak berbahaya dan bukan merupakan barang gas atau cair. COntohnya mebel, handicraft, garment, …etc
  27. Reefer Container adalah container yang memiliki pengatur suhu. Biasa digunakan untuk pengiriman produk makanan seperti Ikan hidup, Udang Hidup, buah-buahan, sayur-sayuran..dll
  28. Open Top Container adalah Kontainer yang bagian atasnya bisa dibuka / terbuka. Kontainer ini dgunakan untuk pengiriman barang yang tingginya melebihi standar ketinggian container DRY.
  29. Flat Rack Container adalah container yang bagian samping kanan dan kirinya terbuka. Kontainer ini digunakan untuk memuat barang yang lebarnya melebihi standar lebar container DRY.
  30. Space adalah tempat yang tersedia didalam kapal
  31. Booking adalah istilah untuk pemesanan tempat
  32. Shipping Instructions adalah surat pengajuan pengiriman barang yg diterbitkan oleh shipper
  33. Ocean Freigh ( O/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan kapal laut
  34. Air Freight ( A/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan pesawat
  35. F.O.B adalah Free On Board adalah system pembelian barang dimana semua biaya Pengiriman atau O/F , Asuransi dan harga barang dibayarkan setelah kapal sampai atau di pelabuan bongkar
  36. C.I.F adalah Cost Insurance & Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya Pengiriman, Asuransi dan Harga barang dibayarkan sebelum kapal berangkat / di pelabuhan muat
  37. C & F adalah Cost and Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya Pengiriman dan Harga Barang di bayarkan di pelabuhan muat namun asuransi menjadi tanggungan Penerima Barang.
  38. Freight Prepaid adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan muat
  39. Freight Collect adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan bongkar
  40. Bill Of Lading atau B/L adalah Surat / Dokumen yang diterbitkan oleh Shipping Line / Freight Forwarder untuk setiap pengiriman barang Export. Bill Of Lading ini di terbitkan pada tanggal keberangkatan Kapal. Bill Of Lading ini nantinya akan diberikan kepada consignee untuk mengambil barang di tempat tujuan (pengambilan import). Fungsi dari Bill Of Lading ini sangat banyak. Selain sebagai bukti pengambilan barang di tujuan, juga dilampirkan dalam proses pembuatan COO.
  41. Air Way Bill / AWB fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan Bill Of Lading. Namun AWB ini khusus untuk pengiriman barang via Udara.
  42. Certificate of Origin adalah Sertifikat Asal Barang. Diterbitkan oleh DISPERINDAG kepada exporter. Kegunaannya adalah sebagai bukti keaslian barang dari Negara Asal yang tertera  pada Bill Of Lading
  43. Packing List adalah Daftar Sistem Pengepakan. Packing List ini diterbitkan oleh setiap exporter setiap kali akan export. Data2 Packing List inilah yang akan di muat pada Bill of Lading maupun AirWayBill. Packing List berisikan data2 Nama dan alamat Shipper, Nama dan Alamat Consignee, Nama dan Alamat Notify Party (jika ada), Nama Barang, Jumlah dan Jenis Kemasan, Jumlah barang, Berat Bersih / Net Weight, Berat Kotor / Gross Weight, Kubikasi, Shipping Marks & Numbers / Keterangan yang tertulis pada kemasan, Nama Vessel, Pelabuhan Muat, Pelabuhan Bongkar.
  44. Comemrcial Invoice adalah Daftar Nilai / Harga Barang yang tercantum dalam Packing List. Commercial Invoice ini berisikan nilai barang per item dan total nilai barang. Bill Of Lading, Packing List dan Commercial Invoice adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses Export dan Import atau bisa dikatakan ketiga dokumen ini adalah 1 set dokumen Export / Import.
  45. P.O.L adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat
  46. P.O.D adalah Port of Discharge yaitu Pelabuhan Bongkar
  47. Place of Delivery yaitu Tujuan akhir Pengiriman Barang
  48. Place of Receipt yaitu Tempat Penerimaan Barang
  49. Customs Clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau pengeluaran barang ke / dari Pelabuhan muat / Bongkar yang berhubungan dengan Kepabeanan dan administrasi pemerintahan.
  50. Measurement / Cubication / CBM adalah ukuran kubikasi suatu barang export baik itu. Perhitungan Kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para exporter untuk menentukan jenis pengirimannya. Apakah menggunakan Kontainer 20ft, 40ft,40HQ atau 45ft. Atau apabila menggunakan truck apakah akan dikirimkan dengan menggunakan truck tronton, truck angkel, truck box / diesel atau truck built up.


PT. Djakarta International Line
AGNESIA BUILDING 4th
Jl. Pemuda No. 73B, Jakarta 

13220 - INDONESIA
Tel  : + [ 62-21) 4788 3611
Fax : + [ 62-21) 4788 1995
Hp  : 0812 8070 4007
Email : armand@djakarta-line.com

Tanjung Priok


[Picture1.jpg]
Gambar: Pelabuhan Tanjung Priok Pada abad ke- 12
Pelabuhan Tanjung Priok dibangun karena sejak pertengahan 1630-an lumpur yang mengendap di muara Ciliwung merupakan problem bagi kapal-kapal untuk berlabuh di Pelabuhan Sunda Kelapa. Lumpur makin menumpuk ketika terjadi gempa bumi 1699. Saat Terusan Suez dibuka dan hubungan laut makin ramai, Sunda Kelapa sudah tidak lagi dapat menampung kapal-kapal uap yang bobotnya jauh lebih besar untuk sandar. Maka dipilihlah Tanjung Priok yang lokasinya 9 km dari Sunda Kelapa. Ketika hendak dibangun, banyak para pengusaha dengan keras menentangnya. Mereka khawatir perusahaan yang banyak terdapat di sekitar Kali Besar bila gulung tikar bila pelabuhan baru dikembangkan. Tapi kekhawatiran ini tidak perlu setelah merebak isu Tanjung Priok sarang malaria dan kawasan tidak sehat.

Untuk memperlancar arus barang dari perusahaan-perusahaan yang berkantor di Kali Besar dengan komplek pelabuhan maka dibuatlah terusan (Ancol) yang dapat dilayani kapal kecil dan perahu pengangkut komoditas ekspor-impor dengan jalan kereta listrik dua jalur. Akibat hubungan arus barang yang lancar hingga mereka tidak perlu memindahkan kantornya ke Priok. Rupanya ketika itu pungli belum separah sekarang ini hingga segalanya berjalan lancar. Sejak Indonesia merdeka, di Priok dan pelabuhan lainnya dikenal istilah 'biaya siluman'. Tidak heran beberapa waktu lalu ribuan sopir demo karena sudah tidak tahan lagi merajalelanya pungli. Sementara para penyelundup bermaim 'mata' dengan berbagai aparat tanpa mengenal malu menilep uang rakyat.

Saat diresmikan, semula Priok dianggap dapat menampung semua kapal dari berbagai negera, terutama dari Eropa yang makin marak berdatangan ke Hindia Belanda. Ternyata tidak cukup besar hingga perlu dilakukan pelebaran. Pelebaran dan perluasan pertama dilakukan selama tujuh tahun (1910-1917). Seperti raksasa tak pernah kenyang pelebaran terus dilakukan di Priok. Jadilah ia sebagai pelabuhan terbesar di negeri ini. Dan, Priok pun makin makin banyak didatangi mereka yang ingin mengadu nasib. Dengan meningkatnya pelayaran maka dibangunlah KPM (Koninklijke Paketvaard Maatchappij) yang sejak 1891 merupakan perusahaan pelayaran terbesar di Hindia Belanda. Dengan ratusan armada modernnya, KPM dapat menjangkau seluruh pelabuhan di Indonesia. Yang kini menjadi tersendat-sendat setelah diambil alih dan dinasionalisasi Pelni pada 1957.

Pada 6 April 1925 dibuka stasiun baru dari Meester Cornelis (Jatinegara)-Tanjung Priok. Merupakan stasiun KA utama yang monumental dengan 8 jalur. Bangunannya bertumpu pada ratusan tiang pancang, memiliki atap penutup dari beton, mirip stasiun KA Amsterdam. Pada masa itu (dan mungkin sekarang ini), saat pembukaannya dilakukan selamatan untuk seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat dalam pembangunan. Dua kepala kerbau ditanam di kedua sisi stasiun. Hal yang sama juga terjadi saat pembangunan stasiun Beos (Jakarta Kota). Kala itu masyarakat yakin bahwa tiap pembangunan proyek besar harus ada tumbal, yakni menanam kepala kerbau. Untuk mencegah jangan sampai nantinya proyek tersebut meminta korban.

Tanjung Priok di zaman Belanda adalah pelabuhan yang tertata rapi, asri dan bebas banjir, kata Ny Ashari (75 tahun) yang selama puluhan tahun tinggal di Priok. Salah satu keindahan adalah perahu-perahu milik perkumpulan Yachlt Club yang sampai tertambat berjejer di dermaga. Yacht Club yang pernah berjaya adalah perkumpulan pecinta lautan yang didirikan sejumlah warga Belanda. Yachlt Club sebuah gedung cukup megah di tepi pantai, sampai 1970-an menjadi salah satu tempat hiburan paling banyak didatangi. Kita dapat menyantap hidangan laut sambil menikmati deburan ombak. Satu lagi tempat hiburan di Priok adalah Pantai Zandvoord (orang menyebutnya Sampur). Pantainya yang bening dan belum kena polusi, di hari-hari liburan banyak dikunjungi masyarakat. Mereka yang tinggal agak jauh datang dengan naik kereta api. Letaknya sekitar 3 km dari Taman Impian Jaya Ancol, yang kala itu masih jadi tempat monyet.

Ukuran Kontainer

International Standart Organization [ISO] 
telah menetapkan ukuran-ukuran dari peti kemas adalah sebagai berikut :

1. Dry storage container
 

Yang paling umum digunakan kontainer pengiriman, darimanapun pembuatanya telah distandarisasi oleh ISO. Kontainer jenis ini digunakan untuk pengiriman bahan kering dan dalam ukuran 20ft ft, 40 dan 10 kaki.

2. Flat rack container

Dengan sisi dilipat,  adalah seperti kontainer pengiriman penyimpanan sederhana di mana sisi bisa dilipat sehingga membuat rak datar untuk pengiriman berbagai barang.

3. Open top container

Dengan atap convertible yang dapat benar-benar dihapus untuk membuat atas terbuka sehingga bahan tinggi apapun dapat dikirimkan dengan mudah.

4. Tunnel container

Unit penyimpanan kontainer dilengkapi dengan pintu di kedua ujung wadah, mereka sangat membantu dalam bongkar muat cepat dan bahan.

5. Open side storage container

Unit-unit storage disediakan dengan pintu yang dapat berubah menjadi benar-benar sisi terbuka yang menyediakan ruang yang lebih luas untuk memuat bahan.

6. Double doors container

Mereka adalah jenis unit penyimpanan yang disediakan dengan dua pintu, membuat ruang lebih luas untuk bongkar muat bahan. Bahan konstruksi termasuk baja, besi dll dalam ukuran standar 20ft dan 40ft.

7. Refrigerated ISO containers

Tipe Refrigrate merupakan kontainer kusus yang suhunya bisa diatur dan selalu memiliki suhu rendah . Secara khusus digunakan untuk pengiriman zat yang mudah rusak seperti buah-buahan dan sayuran, daging, dengan jarak yang jauh.
 Kontainer Ukuran 20 Feet
Ukuran Luarnya : 20‘ [pjng] x 8‘ [lbar] x 8,6' [tinggi] atau 6.058 x 2.438 x 2.591 M.
Ukuran Dalamnya : 5.919 x 2.340 x 2.380 M.
Kapasitasnya : Cubic Capasity : 33 Cbm.
Pay Load : 22.1 Ton.


Kontainer Ukuran 40 Feet
Ukuran Luarnya : 40‘ [pjng] x 8‘ [lbr] x 8,6' [tinggi] atau 12.192 x 2.438 x 2.591 M.
Ukuran Dalamnya : 12.045 x 2.309 x 2.379 M.
Kapasitasnya : Cubic Capasity : 67.3 Cbm.
Pay Load : 27.396 Ton.


Kontainer Ukuran 45 Feet

Ukuran Luarnya : 40‘ [pjng] x 8‘ [lbr] x 9,6' [tinggi] atau 12.192 x 2.438 x 2.926 M.
Ukuran Dalamnya : 12.056 x 2.347 x 2.684 M.
Kapasitasnya : Cubic Capasity : 76 Cbm.
Pay Load : 29.6 Ton. 

PT. DJAKARTA INTERNATIONAL LINE
AGNESIA BUILDING 4th Jl. Pemuda No. 73B, Jakarta13220 - INDONESIA
Tel : + [ 62-21) 4788 3611
Fax : + [ 62-21) 4788 1995
Hp : 0812 8070 4007
PIN BB - 5A8C6A87
Email : armand@djakarta-line.com
Cp : Armand